Manajemen Krisis Penerbangan: Studi Kasus Tindakan Malaysia Airlines pada Tragedi MH370

Authors

  • An Nirma Minkasari Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi
  • Bima Adyatma Politeknik Penerbangan Surabaya
  • Maulana Muzaky Universitas Mercu Buana Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.52074/skyhawk.v4i2.260

Keywords:

Manajemen Krisis, Malaysia Airlines

Abstract

Penanganan krisis oleh Malaysia Airlines setelah kehilangan pesawat MH370 pada tahun 2014 telah menimbulkan banyak kritik dari berbagai pihak, terutama keluarga korban. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana Malaysia Airlines mengelola krisis secara internal dan eksternal, serta bagaimana mereka berkomunikasi dengan keluarga penumpang dan awak pesawat. Penelitian ini juga menilai efektivitas kolaborasi maskapai dengan pemerintah dan badan internasional dalam upaya pencarian pesawat MH370, serta strategi yang digunakan untuk menjaga dan mengelola reputasi perusahaan di tengah sorotan media dan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Malaysia Airlines telah melakukan berbagai upaya untuk mengelola krisis dan menjaga reputasi, masih terdapat banyak kelemahan dalam transparansi, kecepatan, dan konsistensi komunikasi. Saran yang diberikan meliputi peningkatan transparansi informasi, kepemimpinan yang kuat, akuntabilitas, serta pengembangan budaya perusahaan yang lebih fokus pada keselamatan dan komunikasi terbuka. Studi ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan penerbangan dalam menghadapi krisis serupa di masa depan.

Vol. 4 No. 2 (2024): SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia

Downloads

Published

2024-09-15

How to Cite

An Nirma Minkasari, Bima Adyatma, & Maulana Muzaky. (2024). Manajemen Krisis Penerbangan: Studi Kasus Tindakan Malaysia Airlines pada Tragedi MH370. SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia, 4(2), 397–409. https://doi.org/10.52074/skyhawk.v4i2.260