Pengaruh Stres Terhadap Taruna Penerbang Sayap Tetap Dalam Menghadapi Fase Pre-Solo Flight Di API Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.52074/skyhawk.v4i2.258Keywords:
pengaruh stres, pre-solo flight, taruna penerbangAbstract
Fase pre-solo flight merupakan tahap penting dimana taruna dilatih untuk mendapatkan izin terbang solo. Tetapi tidak semua taruna dapat menjalankan praktik terbang sesuai dengan yang diinginkannya. Stres diketahui merupakan salah satu penyebab yang mungkin mempengaruhi pembelajaran dan performa terbang taruna. Dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk meneliti apakah benar stres merupakan hal yang mempengaruhi taruna saat menghadapi fase terbang pre-solo di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi. Peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan juga cara meminimalisir stres yang dialami taruna selama fase pre-solo flight. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan kepada 17 orang taruna penerbang di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi. Dari hasil wawancara yang diperoleh menunjukkan bahwa taruna penerbang sayap tetap sebagian besar mengalami stres dan berdampak kepada performa terbang pre-solo seperti menurunkan fokus, menurunkan tingkat kewaspadaan dan mempengaruhi cara taruna mengambil keputusan saat terbang. Oleh karena itu hal ini perlu untuk dipelajari dan dikelola dengan baik. Cara beberapa taruna untuk menghadapi stres yang dialaminya seperti dengan persiapan terbang yang lebih matang, beristirahat yang cukup dan juga beribadah. Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak stres pada taruna penerbang dan memberikan saran untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih baik di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi.
