Penerbangan Balon Udara di Indonesia Layak atau Tidak?

Telaah Pengembangan Program API Banyuwangi

Authors

  • Agung Wahyu Wicaksono Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi https://orcid.org/0000-0003-0843-7664
  • Andri Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi
  • Satria Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi
  • Daniel D. Rumani Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi

DOI:

https://doi.org/10.52074/skyhawk.v4i1.228

Keywords:

Balon Udara, potensi wisata, penerbangan

Abstract

Balon Udara merupakan salah satu jenis pesawat yang ada didunia termasuk dalam kategori lebih ringan dari udara (lighter than air). Balon udara tidak lagi menjadi alat angkut manusia utama konvensional, akan tetapi lebih banyak digunakan untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknlogi seperti untuk membaca cuaca dan juga untuk pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu potensi penerbangan balon udara di Indonesia apakah layak untuk dikembangkan oleh API Banyuwangi baik dalam program komersial maupun pelatihan dengan mencari lokasi yang tepat yang dikaji dalam berbagai analisa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teoritis berdasarkan studi pustaka yang melibatkan beberapa unsur untuk memilih lokasi yang tepat untuk pengembangan pelatihan dan penerbangan komersial balon udara, memperkirakan aspek keuangan dengan besaran investasi yang digunakan untuk menghitung rencana pendapatan dan nilai uang di masa depan. Hasil analisa menunjukkan bahwa pulau Komodo dan pulau moyo menjadi alternatif terbaik dalam proses pengembangan balon udara dengan diperkuat dengan analisa SWOT dan juga NOISE akan tetapi peneltian ini masih belum menggabungkan dengan kategori cuaca dan/atau iklim yang mana akhir-akhir ini cepat berubah.

SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 4 No. 1 (2024)

Downloads

Published

2024-03-11

How to Cite

Wicaksono, A. W., Nur Idaman, A. Y., Leksmana Putra, S., & Daniel D. Rumani. (2024). Penerbangan Balon Udara di Indonesia Layak atau Tidak? Telaah Pengembangan Program API Banyuwangi. SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia, 4(1), 309–318. https://doi.org/10.52074/skyhawk.v4i1.228